Batman Begins - Diagonal Resize 2

This Blog For All People !!! Please Coment My Post Ok ^^ !!!

Senin, 24 Februari 2014

Artikel Guruku !!!!!!!!!!

Bu Magdalena, S. Pd

Saya sudah membahas salah satu temanku, sekarang yang akan saya bahas adalah salah satu guruku yang kocak tapi tegas. Guru itu adalah Bu Magdalena, jujur saja beliau adalah salah satu guru favoriteku. Bu Magda adalah salah satu guru produktif dibidang Administrasi Perkantoran yang mengajar Korespondensi. Pelajaran tersebut banyak menerangkan mengenai surat-menyurat.
          Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai sosoknya di sekolah kali ini saya akan membahas mengenai kehidupan Bu Magda itu sendiri. Bu Magda terlahir dengan nama Magdalena, Beliau lahir di Pangkal Pinang, 7 November tahunnya 1963. Bu Magda pernah menginjak pendidikan di TK Aisyah Pangkal Pinang, SD Muhamadiyah Pangkal Pinang, SMPN 2 Pangkal Pinang, SMEAN 1 Pangkal Pinang, D3 IKIP Jakarta.
          Kini Bu Magda tinggal di Jl. MT Haryono 149, Lumajang. Beliau tinggal bersama Suaminya Pak Rahmat yang juga mengajar di SMKN1 LUMAJANG dan 3 anaknya yaitu 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Bu Magda mempunyai hobi bersepeda dan badminton.
          Kembali ke lingkungan sekolah, Bu Magda memang dikenal sebagai sosok yang ramah, lucu, tegas, dan bijaksana. Tak khayal jika Bu Magda banyak digemari oleh siwa-siswinya di sekolah. Itulah sekilas mengenai Bu Magdalena. Sekedar catatan saja artikel ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guruku, bukan bermaksud untuk merusak citra seseorang dan sebagainya.


Terima kasih telah membaca.

Artikel Temanku !!!

Achmad Fahrezi

Sekarang aku duduk di bangku SMK. Disini aku mempunyai pengalaman baru, guru baru, lingkungan baru dan tentunya teman baru.  Salah satu teman baruku bernama Achmad Fahrezi. Lelaki berkelahiran 16 Desember 1997 ini biasa dipanggil Achmad atau Rezi tapi aku lebih nyaman memanggilnya Fahrezi atau PW ( Pak Wakil ) karena sesuai jabatannya dikelasku yaitu wakil ketua kelas.
          Kini ia tinggal di Jl. Ade Irma Suryani, Lumajang bersama ibu dan beberapa saudaranya. Sebelum menempuh pendidikan di SMKN 1 LUMAJANG ia pernah bersekolah di SMPN 1 SUKODONO salah satu sekolah RSBI pada saat itu. Selepas masa Putih Biru ia ingin melanjutkan pendidikannya di SUT ( Sekolah Unggulan Terpadu) yaitu SMAN 2 LUMAJANG. Namun karena nilai danem (UN) nya tidak mencukupi standart masuk ke sekolah tersebut maka ia memilih melanjutkan pendidikannya ke SMKN1 LUMAJANG yang juga bagian dari SUT. Ia memilih jurusan Administrasi Perkantoran karena mungkin dianggap terbaik olehnya.
          Di kelas ia dikenal sebagai siswa yang aktif dan pandai. Di awal paragaf saya sudah menjelaskan bahwa ia menjabat sebagai wakil ketua kelas. Dia tidak hanya aktif ketika di kelas saja tapi ia juga turut aktif mengikuti berbagai kegiatan eskul seperti karawitan, mading, olimpiade matematika, dan masih banyak lagi.
Bahkan ia juga menjadi bagian sebagai peserta debat Bahasa Indonesia tahun depan #hebat bukan.
          Fahrezi mempunyai pribadi yang ramah, sopan, lucu, dan masih banyak lagi. Namun tidak semua sifatnya positif ada juga sifat negatifnya seperti salah satunya ia sebenarnya sedang bercanda dengan teman-teman tetapi kadang kala perkataannya kelewatan batas #oopss #V Sorry Rez :D . 1 lagi yang harus kalian tahu keinginan terbesarnya ingin membahagiakan orang tuanya #itu pasti, soalnya aku juga ;). Itulah sekilas mengenai temanku. Sekedar catatan saja artikel ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guruku, bukan bermaksud untuk merusak citra seseorang dan sebagainya.
Terima kasih telah membaca.


Minggu, 02 Februari 2014

Cerpen : Psikopat 2



Psikopat 2 : Perjalanan Hidup
Karya : Taufikur Rahman
Cerita ini merupakan fiksi semata hasil imajinasiku dan merupakan sequel Psikopat 1. Cerita di season 2 ini kembali menggunakan cerita flashback serta menggunakan alur mundur. Tokoh utama masih menggunakan Joni.
2014
          Sebenarnya hidupku dulu tak seburuk sekarang. Dulu aku dibesarkan oleh keluarga yang kaya dan penuh kasih sayang. Sejujurnya aku rindu moment-moment seperti saat itu. Kini semuanya hanya tinggal kenangan yang ada hanya rasa pedih dan pahit yang menyelimuti hati ini dan harus terus kujalani.
Flashback…
2003
          Akhir tahun ini akan kuhabiskan untuk liburan beserta keluarga. Aku , kak Sinta, Ayah dan Ibu akan berlibur ke Bali wuuhh.. sungguh menyenangkan. Biasanya ayah dan ibu sibuk mengurusi kantornya yang sekarang bisa dikatakan maju pesat. Tapi meski begitu kedua orangtuaku selalu menyempatkan untuk mengatur keperluan anak-anaknya. Aku bangga sekali dengan mereka. Aku lupa bahwa liburan akhir tahun ini bertepatan saat aku duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar.
            “Bu, kapan kita akan berangkat ke Bali ? aku sudah gak sabar nih !”, “iya sayang ! kalo tidak ada halangan lusa kita segera berangkat !”, ibuku mengelus rambutku pelan. Kemudian ibu melanjutkan tugas-tugasnya aku hanya tersenyum simpul.
2004
            Awal tahun yang menyenangkan, seluruh keluarga telah sampai di Bali. Sesampainya aku, kakak, dan orangtuaku sampai di hotel kami langsung bergegas menyiapkan barang-barang yang akan dibawa kebeberapa tempat wisata di Bali. Aku sering mengganggu kakakku hingga membuatnya marah haha.. ayah datang meleraikannya. Mulai dari Tanah Lot, Nusa Dua sampai Pantai Kuta telah kukunjungi. Kami juga melakukan foto keluarga di berbagai tempat di sana.
            Seminggu sudah kami dibali besok sudah waktunya pulang dan kembali beraktifitas di sekolah. “Yah aku masih belum puas disini !”, “kalau begitu kakak saja disini aku, ayah, dan ibu kembali ke Jakarta wekk !”, kakak hanya membalas dengan decakkan kesal, aku dan kedua orangtuaku tertawa melihat tingkah kakak yang tingkahnya melewatiku yang masih terbilang anak-anak padahal ia sudah memasuki kelas 1 SMP.
            Sesampainya dirumah kami mulai mengemasi barang-barang yang dibawa dari Bali. Mulai dari pakaian hingga barang-barang belanjaan kami bawa, merepotkan bukan. Untung saja aku masih anak-anak sehingga ibuku masuk dan beristirahat duluan. Kulihat kak Sinta iri padaku sedangkan ia tak diijinkan haha.. kasian dia.
2005
            Aku telah memasuki kelas 5 SD dan prestasiku terus cemerlang. Bukan bermaksud menyombongkan diri tapi sejak kelas 1 sampai sekarang aku selalu menempati posisi 3 besar. Hal ini karena perhatian dan kasih sayang yang diberikan kedua orang tuaku.
            Suatu hari saat pulang sekolah aku mendegar pertengaran ayah dan ibu, aku tak tahu apa penyebabnya karena jarang sekali kedua orangtuaku bertengkar. “Kak, ada apa dengan mereka ?”,  kakak tersenyum padaku. Iapun menjelaskan kejadian itu. Yang mengejutkan bahwa perusahaan orangtuaku sedang mengalami krisis sehingga ayah dan ibu saling menyalahkan. Tapi ada yang janggal pada kasus ini. Kak Sinta mengira ada orang  ketiga penyebab kasus ini. Aku tak mengerti apa-apa sehingga aku memutuskan untuk diam saja.
            “Jadi bagaimana ini ?”, “Bagaimana apa ! ini pasti karena kesalahanmu sendiri !”, “kau menyalahkanku ! bukannya kau punya seseorang yang kau percayai selain aku di perusahaan, kau tak pernah mencurigainya !’, “tidak mungkin dia pelakunya aku tahu dia siapa dan bagaimana sifatnya !”, “ ingat yah ! kita tak pernah tahu isi hati seseorang ! sikap luarnya yang baik belum tentu dengan sikap dalamnya !’, ayahpun terdiam setelah mendengar  penuturan ibu. Aku hanya berada di depan pintu mereka hendak menyerahkan barang namun kuwurungkan setelah kejadian ini.
            Sejak pertengkaran itu ayah dan ibu jarang memberi perhatian lebih padaku dan kakak, mereka semakin sibuk mengurusi perusahaannya yang mengalami krisis. “ bu, bisakah kau membantuku mengerjakan PR ini ?”, “Joni ! kamu tidak melihat ibu sedang sibuk ya ? itukan tugasmu kerjakan sendiri !”, bentak ibu padaku, aku tidak tahu sejak kapan air mata ini tiba-tiba muncul. Ini adalah pertama kalinya Ibu membentakku sebegitu kerasnya. Kakak yang mendengar tangisanku langsung kekamarku dan menenangkanku. Aku harus mengerti dengan keadaan kelurga  kami sekarang.
            Hari demi hari kulewati perusahaan orangtuaku sudah kembali kepuncaknya. Aku bahagia akan hal itu tapi entah kenapa orangtuaku semakin sibuk, mereka hanya memberi perhatian padaku ketika malam sebelum tidur dan pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Namun ada hal janggal, ketika aku dan kakak hendak berangkat sekolah, aku selalu melihat sosok yang mencurigakan selalu mondar-mandir di depan rumahku. Aku mencoba menanyakan sosok itu ke kakak ataupun ayah dan ibu tapi mereka tidak percaya dan menganggap sosok itu hanyalah orang yang sedang berjalan saja atau pengemis.
            Akhirnya kejadian itupun dimulai. Pukul 22.00 semua orang di rumahku tertidur tapi tidak untukku aku merasa ketakutan dan merasa akan ada hal buruk. Aku tak tenang hingga aku nekat keluar kamar untuk memasuki kamar Kak sinta. “kak, kau sudah tidur ?”, tidak ada jawaban dari dalam. Akupun memutuskan untuk memasuki kamarnya. Kulihat kakak sedang tertidur nyenyak, tapi karena perasaanku semakin buruk malam ini akupun membangunkannya. “mm.. Ada apa Jon ? kenapa kamu masuk kamar kakak sembarangan heh ? kakak terkejut dengan kedatanganku kekamarnya tanpa meminta ijin terlebih dahulu. “aku sudah minta ijin untuk masuk tapi gak ada jawabannya ya sudah aku masuk lagian kamarnya juga tdak dikunci !”, “ahh.. ada apa sih jon malam-malam ke kamar kakak segala ?”,”aku tidak bisa tidur kak aku merasa ada hal buruk !”, “ahh.. itu Cuma perasaanmu saja 1 sudahlah tidur sana !”, ketika kakak hendak mengantarku ke kamar terdengar suara langkah kaki segerombolan orang. Kakakpun menarik tanganku dan mencari tempat sembunyi. Dugaan kak Sinta benar aku tak tahu siapa orangnya karena  wajag mereka tertutupi kain hitam aku tak tahu apa namanya . Yang kutahu pasti mereka mempunyai niat buruk. Kulihat mereka memencar ada sekitar 5 orang disana.
            Tiba-tiba terdengar suara.. “Ahh.. siapa kamu ? tolong.. to..” suaranya terputus dari kamar ayah dan ibu. Kurasa itu suara ibu meminta tolong, aku ingin keluar melihatnya tapi kakak menahanku. Setelah itu kulihat penjahat yang lain mencuri barang-barang bernilai lainnya. “Gimana berhasil ?”, “mereka berdua sudah berhasil kami bunuh bos tapi keberadaan kedua anaknya tidak diketahui !”,
“ahh.. sial ! tapi tak apalah anaknya gak penting ! bagaimana dengan barangnya ?”, “Kami sudah dapat bos !”, “bagus ! kalau begitu ayo kita segera pergi sebelum banyak orang yang mencurigai ayo !” aku menangis selama mendengar percakapan mereka aku tidak tahu apa yang mereka cari tapi untungnya kakak mendekap mulutku sehingga penjahat itu tidak mampu mendengarnya.
            Selepas perginya para penjahat tadi itu kakak langsung mengecek barang-barang penting yang ada di ruangan orangtuanya sementara aku langsung pergi ke kamar ayah dan ibu untuk mengecek keadannya. Aku terdiam tak bisa bicara apa-apa lagi tiba-tiba badanku terjatuh ke lantai tak mampu menahan beban ini. Yang kulihat hanya mayat kedua orangtuaku dalam keadaan mengenaskan , mereka di penuhi darah , ruangan itu penuh darah mereka. ”ahh.. ayahhhh ! ibuuuuu ! kenapa kalian meninggalkanku ?”, Akupun menangis histeris setelah melihat keadaan mereka berdua. Kakak yang mendengar teriakanku langsung menemuiku. Ia tampak mematung melihat pemandangan didepannya. Bukan pemandangan yang indah tapi pemandangan penuh darah. “Kenapa kalian meninggalkanku ? kalian pernah berjanji untuk selalu menjagaku kan ? bangun.. bangun.. ayahh.. ibu.. aku menyayangi kalian ! aku mohon bangun !”, kakak menenagkanku sambil menangis tersedu-sedu di depan mayat mereka yang penuh darah.
            Keesokan harinya rumahku penuh dengan kedatangan polisi. Aku masih takut dan trauma akan hal yang kulihat kemarin. Kakak menjelaskan kejadian itu kepada polisi dan ternyata para penjahat itu mencuri barang-barang penting perusahaan orangtuanya. Sejak saat itu aku menjadi anak yang dingin dan pendiam, aku mengalami trauma berat akibat hal itu. Namun kakakku selalu dengan sabar membantuku selama menjalani terapi psikis.
1 tahun…
2 tahun..
2007
Aku terus menjalani terapi psikis hingga aku dinyatakan sembuh oleh dokter. Aku bahagia karena bisa pulang ke rumah tapi suasananya telah berubah tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku masih bisa merasakan suasana dulu ketika ibu mempersiapkan makanan ketika akan berangkat sekolah, ketika sedang bermain bersama ayah. Kakakku memelukku kutahu ia juga merasakan situasi yang kurasakan sekarang. Sejak itulah pribadiku menjadi tertutup. Tapi aku berjanji akan bangkit dan terus berprestasi dalam menjalankan pendidikanku.
2010
Kini aku bersekolah di suatu SMK ternama di wilayahku, sekolah itu populer karena di pandang baik oleh masyarakat luas. Pada awalnya aku berpikiran sama namun ternyata hal itu tak sesuai dengan kenyataannya. Ketika aku masih di SMK aku dikenal sebagai siswa menggapku sebagai bonekanya. Pada saat itu aku selalu diperalat oleh mereka. Mereka selalu memintaku mengerjakan PR nya dan menyuruhku seenaknya jika aku menolak mereka akan memberiku balasan berupa pukulan, merusak barang-barangku dan tindakan pembulian lainnya ( kelanjutannya baca psikopat 1 ).
Kak sinta sekarang menjadi penerus perusahaan orangtuaku, usut demi usut ia telah mengetahui siapa pembunuh orangtuaku.Dia adalah orang kepercayaan ayah, kini dia telah dipenjara.
Kak sinta berhasil memajukan kembali perusahaan Orangtuaku dan menjadi orang yang sukses. Karena kesibukaannya sendiri aku tak mau mengganggunya dan memutuskan menjadi penyendiri.
Flashback end..
2014
            Aku tertawa miris mengingat hal itu haha.. kini semua telah berubah 180 derajatdiriku yang dulu telah mati dan berganti menjadi sosok yang kuat. Maaf ayah ibu dan kak Sinta aku tidak bisa menempati janjiku pada kalian pada waktu itu. sudah kubilangkan ini dunia baruku dunia psikopat. Jangan pernah kalian kira aku menjadi psikopat berarti berkepribadian buruk, aku memang melakukan pembunuhan tapi ada tujuan sendiri. Aku hanya membantu dan menolong sosok yang tersakiti, bahkan aku pernah mebunuh sepasang kekasih gelap karena si cowok telah menghianati cinta dan kasih sayang yang diberikan pacar aslinya.
Aku memang tak sempat melihat adegan pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh itu kepada ayah dan ibu tapi aku sudah punya teknik tersendiri saat membunuh. Dan kukira teknik itu akan kuberikan pada gadis cantikku,” Selamat datang kembali sayangku Sellaku haha.. nyawamu ada ditanganku sekarang hahaha… !”, aku mengingat kejadian pagi ini yang kembali bertemu Sella di tempat itu.
-       The End –
Maaf kalo masih jelek bin amburadul soalnya masih pemula masih butuh kritik dan saran yang membangun cerpen ini ! bagi yang sudah membaca cerpenku tolong beri kritik dan saran ya ! demi kemajuan dunia cerpenku. Next Project Short Story is Psikopat 3 : Misi dan Pencarian. See u ^^